Tuesday, October 16, 2018

Perbedaan Antara Front-end, Back-end, dan Full-Stack Developer


Dalam pembuatan sebuah perangkat lunak atau software pasti perlu membuat sebuah sitem kerja yang efektif, agar project yang di hasilkan haruslah maksimal dalam pengembangannya.

Pembuat  sebuah perangkat lunak atau software itu biasa di sebut dengan Developer atau pengembang. Ada beberapa aspek yang mancakup dalam pengembangan perangkat lunak diantaranya analisa / penelitian, perancangan, pembuatan antar muka, pemrograman, pengujian, dan di implementasikan.

Namun terlepas dari itu, ternyata ada beberapa bagian yang harus kamu ketahui dalam pengembangan perangkat lunak atau sofware. Karena dalam pembagiannya terdapat beberapa bagian diantaranya :

1. Pengembang Front-end

Pengembang front-end ini sudah di percaya untuk mengurus bagian antar muka atau yang biasa kita sebut dengan designer. Karena bagian ini akan terus di lihat oleh user atau pengguna hingga akhir proses perangkat lunak.

Biasanya pengembang front-end ini mahir dalam pembuatan design seperti web design, photoshop, css, html, bootstrap, javascript, dan lain-lain.

2. Pengembang Back-end

Pengembang back-end ini sudah di percaya untuk mengurus bagian proses dari sebuah program aplikasi. Bagian inilah yang di percaya untuk mengatur cara kerja dari awal program hingga akhir program.

Biasanya pengembang back-end ini mahir dalam banyak bahasa pemrograman seperti PHP, javascript, phyton, c++, .net, dan masih banyak yang lainnya.

3. Pengembang Full-Stack

Pengembang yang satu ini sangatlah paling di cari oleh banyak perusahaan, karena dia mampu sekaligus dalam pengembangan Front-end dan Back-end. Sehingga sudah mendapat nilai plus dari perusahaan.

Pengembang full-stack ini mampu dalam bagian front-end dan juga back end, tetapi pada bagian ini pastinya memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan suatu program atau aplikasi yang sedang di buat atau di kembangkan.

Rate this artikel


EmoticonEmoticon